Minggu, 31 Januari 2010

Filsafat Alam Menurut Thales

Riwayat Hidup

Tentunya dalam persoalan sejarah tentang kebenaran sesuatu bukanlah hal yang mudah. Terutama tak ditemukan data yang dapat dijadikan sebuah rujukan. Hal ini juga yang telah menimpa dalam kehidupan Thales, belum ada yang mengukapkan secara jelas yang menyebutkan kapan ia lahir. Yang ada hanya perkiraan, bahwa ia hidup pada tahun 625-545 sebelum Masehi .
Sesosok yang dilahirkan dari Grik. Ia merupakan saudagar yang banyak berlayar ke negeri Mesir. Tak hanya itu ia juga ahli politik. Dan juga mempunyai kesempatan untuk bejar matematika, dan astronomi. Dari kepandaian itu ia menggunkan sebagai ahli nujum. Dan pada suatu waktu ia gunakan nujum untuk menuinjukan kapan terjadi gerhana matahari, dan nujum terbukti yang terjadi pada tahun 585 SM .
Dalam kehidupan sehari-hari ia biasa menyisihkan diri dengan yang lain. Ia lebih suka berjalan-jalan sambil berkir, pernah suatu ketika saat ia berjalan terjatuh ke sumur.


Pemikiran Filsafat Thales
Setelah sekilas berbicara tentang kehidupan Thales. Dan disini penulis hendak mencoba memaparkan pemikiran. Dalam pemikiran ia banyak memikirkan masalah Alam. Dari asal usul alam dan mencoba merasionalkan dari adat sebelumnya yang telah lama ada dalam lingkungannya yang masih mempercayai tahayul.
Karena itu lah ia juga disebut bapak Filsafat. Dalam berbicara alam. Ia mempercanyai bahwa alam semesta ini dapat dimengerti oleh akal. Oleh karena itu ia menggunakan akalnya untuk mengamati alam dan mengatakan bahwa semua adalah air. Air merupakan merupakan adalah pangkal, pokok dan dasar (prinsip) segala-galanya. Semua terjadi dari air dan semua kembali kepada air pula.
Bagi Thales, air adalah sebab pertama dari segala yang ada dan yang jadi. Tetapi, juga akhir dari segala yang ada dan jadi itu. Di awal air di ujung air. Air itu satu air merupakan subtansi. Dan kerena air jika dipanaskan akan menjadi uap. Uap air kalau mendingin akan menjadi air kembali.

Tentunya dalam hal ini bukan hanya merupakan asal berbicara. Namun, ada beberapa hal yang menjadikan air tersebut menjadikan kesimpulan dari pemikirannya. Dengan akal dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Dan dari semua itu dijadikan untuk menyusun bangunan pemikiran tentang alam.
Dalam kehidupannya yang terletak di daerah pesisir yang selalu terjebak dengan air yang merupakan sumber hidup. Sebagaimana ia lihat dalam kehidupan yang mengambil dari sungai Nil.
Dalam kepercayaan Thales merupakan seorang yang anisme. Anisme merupakan kepercayaan bahwa bukan saja yang hidup yang mempunyai jiwa, tetapi juga benda mati.